CINTA "menyikapi cinta dari angle yang semestinya"


Gak Punya Gebetan? Malu donk sama teman.

           Siang tadi seorang teman menemui saya lewat perantara dunia maya. Setelah lama berbicara akhirnya saya menemukan pokok bahasan yang ingin dia diskusikan bersama ; masalah perasaan yang sedang bergejolak dalam hatinya. sebut saja A, A merasa akhir-akhir ini mudah rendah diri dengan statusnya yang masih jomblo. status terberat bagi manusia bumi zaman now,hehehe. Alasan simple nya, doi bilang kalau teman-teman sepermainan dulu sudah memiliki pasangan alias pacar. sedangkan A masih sampai tahap getaran cinta namun belum berani mengutarakannya. 

      Bisa saja A merupakan salah satu gambaran dari remaja di luar sana. Kita lebih focus memperhatikan label yang orang kasih ke kita dibanding bagaimana kenyamanan hati dengan apa adanya diri. GALS.... gak ada yang salah dengan jatuh hati. karena itu adalah anugerah besar yang Allah berikan kepada hamba. tapi yang perlu kita perhatikan sebenarnya adalah : menimbang, memikirkan dengan bijak lebih buruk mana memangkas rasa yang baru merekah atau rasa yang sudah jauh berkembang?

Robert Stemberg berpedapat bahwa cinta yang dibangun dari dua perasaan atau lebih akan lebih lama daripada cinta yang hanya dibangun dengan salah satu perasaan saja. (lebih lanjut bisa langsung klik link )
          Anggaplah perasaanmu berbalas, kemudian kalian saling mengutarakan cinta dan mengikatnya menjadi sebuah komitment dengan nama pacaran. Yang ingin saya tanyakan  seberapa yakin kamu hubungan itu akan bertahan atau bahkan sampai ke pelaminan? Oke, mungkin sebagian kita akan menyuguhkan bukti kongkrit beberapa dari artis atau mungkin orang terdekat yang berhasil menjaga komitmen itu sampai ke pernikahan. Tapi tidak ada satupun yang berani menjamin jika status itu akan berjalan langgeng untuk selamanya. Bukan mendoakan keburukan tapi itu benar adanya. Cinta saja tidak cukup sebagai alasan mengikrar ikatan. apalagi jika cinta yang kamu taruh tidak mendapat respon sebagaimana yang kamu ingin.

         GALS.... Perkara jodoh adalah takdir pasti yang sudah Tuhan gariskan sebelum kamu mengenal dunia. pacaran bukan perantara yang tepat untuk menjaganya agar tidak berpindah ke lain hati. kalau tuhan berkata dia bukan milikmu, sekuat apapun dipertahankan juga tidak akan menjadi milikmu.terkadang kita perlu untuk memilih dan memilah pandangan orang lain perihal siapa diri kita. karena tidak semua yang tampak diluar harus  berbanding lurus dengan apa yang tersimpan/tersembunyi.kamu harus mampu membangun SELF ESTEEM yang kuat. menjadikan fikiranmu sebagai MAIN CONTROL dalam bertindak, bukan omongan orang....

GALS...

         LOok deh, cuma truk yang mau gandengan. Mercedes-Benz kan jalannya sendirian. sebab yang kece itu pasti lebih exlucive kan? Intinya ,Tetaplah bersabar... akan ada nanti waktunya kamu dicintai dan dimengerti oleh sosok yang benar-benar menghargai dan menghormati hakikatmu sebagai wanita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAH, INI ARAHNYA KE MANA, YA?

Gambar
Sepertinya ini buku prosa pertama yang habis kubaca cukup sekali duduk saja. Buku ini milik perpustakaan sekolah. Muridku merekomendasikannya untuk kubaca sampai selesai. Sekarang mari kita selami isinya ya. Menurutku penulis berhasil menggambarkan proses kehidupan individu yang tumbuh tanpa sosok Ayah. Barangkali ada yang sempat bersama, tapi tidak dalam waktu yang lama. Seperti halnya diriku.  Dulu saat Ayah pamit untuk pergi selamanya. Aku belum memahami betul makna kehilangan. Sampai ketika usiaku menginjak remaja. Aku mulai paham. O, begini rupanya hidup tanpa Ayah. Disitu hari-hariku mulai berbeda. Ternyata jalan yang ku lalui begitu sunyi. Aku dan Ibu harus menapakinya sekuat yang kami bisa. Meskipun saudara laki-laki ku berhasil menggantikan peran Ayah sebagai penopang finansial keluarga. Tapi tetap saja. Ketidakhadiran Ayah membuat semuanya kurang sempurna. " Sayangnya, kita gak sempat foto yang bagus ya, Ayah. Jadi aku sekarang cukup menyimpanmu di kepalaku saja. Dan di...
Baca selengkapnya

MELAMBAT SAAT DUNIA BERGERAK CEPAT

Gambar
Dua hari yang lalu. Aku mengantar paket buku ke rumah teman. Jaraknya tidak begitu jauh, tapi hari itu hujan turun deras. Perjalanan pun terasa lama untuk ditempuh. Kami kira akan mudah menemukan rumahnya karena merasa familiar dengan alamat yang dicantumkan. Ternyata cukup memakan waktu. Hingga saat hampir tiba, hujan semakin deras saja. Dari rintik kecil menjelma guyuran yang semakin rapat. Perasaanku yang awalnya baik-baik saja berganti "kesal". Bukan apa-apa. Aku sudah merasa dress-well  demi bersua dengannya. Tapi harus basah kuyup bahkan sebelum bertemu. Entah bisikan darimana, aku mencoba mengubah situasi itu dengan gelak tawa konyol bersama suami. Sedikit dipaksa memang, tapi ternyata suasana hatiku terasa berubah seketika. Perlahan-lahan aku merasa enjoy dengan situasi saat itu. Aku menengadahkan tangan, menerima tetes air hujan itu dengan senyuman.  Dari lubuk hati, terdengar bisikan lirih. Rupanya kalau aku melihat kejadian dengan tenang. Ia tidak seburuk itu. Kal...
Baca selengkapnya

Menemukan hakikat cinta dari Sang Pencinta

Gambar
  "Setiap perjalanan adalah langkah menuju kebijaksanaan. Banyak pembelajaran, nasihat, pengalaman yang bisa dibagikan" - Buya Husein. Melalui safar 10 hari Buya Husein di Turki. Beliau merangkum hakikat cinta yang tersemat di tanah itu dan kemudian disajikan sebagai suguhan hangat nan penuh keindahan dalam buku ini.  Dari awal baca buku ini. Langsung jatuh cinta dengan pesona Istanbul dan Konya. Dua kota yang menyimpan banyak cerita. Kebetulan tahun 2019 aku pernah berkunjung ke Turki. Dan buncahan rindu  untuk kembali rasanya sedikit terobati setelah membaca buku ini. Jujur. Ini adalah salah satu buku yang saya hemat-hemat membacanya. Seakan tak rela jika habis dilahap dalam waktu singkat. Pesan cinta yang bertubi-tubi dimaktubkan membuat saya ingin mengulangnya lagi dan lagi.  Sepanjang kisah yang dikidungkan Buya. Kita seakan masuk dalam dimensi waktu berbeda. Seperti kembali lagi ke masa Rumi masih mengembara di tanah Turki. Saat beliau mendapat pencerahan dari ...
Baca selengkapnya