NILAI SEBUAH GORENGAN ( kisah sederhana dari pedagang yang jujur dan menjunjung harga diri)
Gerimis
masih membasuh kota malang. Seorang lelaki tua bertubuh ringkih masih
setia menapaki jalan basah dengan langkah tertatih. Sesekali melawan
rintik hujan dengan suara yang mulai serak
"gorengan..
Gorengan".
Dan lihatlah, Demi menyaksikan para gadis belia mengerumuni
dagangannya. Ada haru yang tergurat. Memancar dari garis wajah tua nan
bersahaja.
"pak,
ini uangnya. Gak kembalian ya pak. Udah cukup." salah seorang diantara
gadis berucap.
"gorengan
nya satu seribu rupiah. Jadi uangnya kembalian 5ribu. Si bapak menyela,
" o tidak pak Tidak apa2 Buat bapak
saja" gadis itu setengah memaksa.
"kalau
gka mau kembalian berarti masih bisa ambil 5 gorengan lagi."
Seketika, alam bawah sadar bergetar tanpa suara. Menyeru
nurani yang mati rasa.
Lihatlah.
Lewat beberapa biji gorengan. Sangat dalam engkau menanamkan mahalnya kejujuran
dan kehormatan. Betapa meminta minta adalah suatu kehinaan. Kau meneguhkan
bahwa jujur harus dipertahankan. Tak pandang situasi keadaan. Kau mengatakan
nya pak, meski bibir mu bisu bahasa.
Semesta
Sore ini
ada hati yang terkapar malu.
Betapa diri
tak sesuci yang ditampilkan.
Komentar
Posting Komentar