DEAR ALLAH (puisi LUKA untuk SANG CINTA)

yang
sebentar lagi akan menepi di ufuk paling landai.
dan
usiaku
genap
sudah puluhan tahun kau cukupkan.
Dengan segala Rahmat serta hidayah yang tak hentinya
Kau curahkan.
sangat
tidak beranding lurus dengan amalku yang masih belia,
sedang
keburukan sudah sesak memenuhi rongga.
kugapai
kebesaran-Mu di sepertiga malam,
namun
di siang hari tipu daya setan tetap saja kujalankan.
kudekap
kehangatan-Mu saat kesulitan,
akan tetapi kuabai pada perintah-Mu dikala lapang.
dan
sekarang aku kembali hadir.
menyerahkan
diri hina yang telah berlumur sikap
kerdil.
Tuhan
Bila
saja pintu-Mu tertutup
sampai
nafasku berhenti berdegup-tentu saja Kau berhak melakukan itu-
Niscaya
perjalanan akhirku akan menjadi nyanyian nestapa paling panjang,
paling
lengang.
hari-hari
barzkahku hanya semata siksaan,
pembalasan
untuk seluruh keburukan yang dahulu gemar kukerjakan.
namun
tidak,
Kau-
yang sangat pantas melakukan itu- bersikap sebaliknya
mengampuni
dan memberiku kesempatan kedua
memulai
lagi dari semula.
Rabb
semesta
andai
saja pengatur alam ada selain-Mu
sungguh
mati-matian
aku pertaruhkan diri ini semata,
hanya
mengabdi-Mu.
Komentar
Posting Komentar