DEAR ALLAH (puisi LUKA untuk SANG CINTA)

*  
Matahari beranjak tinggi,
yang sebentar lagi akan menepi di ufuk paling landai.
dan usiaku
genap sudah puluhan tahun kau cukupkan.
 Dengan segala Rahmat serta hidayah yang tak hentinya Kau curahkan.
sangat tidak beranding lurus dengan amalku yang masih belia,
sedang keburukan sudah sesak memenuhi rongga.
kugapai kebesaran-Mu di sepertiga malam,
namun di siang hari tipu daya setan tetap saja kujalankan.
kudekap kehangatan-Mu saat kesulitan,
akan  tetapi kuabai pada perintah-Mu dikala lapang.
dan sekarang aku kembali hadir.
menyerahkan diri hina  yang telah berlumur sikap kerdil.
Tuhan
Bila saja pintu-Mu tertutup
sampai nafasku berhenti berdegup-tentu saja Kau berhak melakukan itu-
Niscaya perjalanan akhirku akan menjadi nyanyian nestapa paling panjang,
paling lengang.
hari-hari barzkahku hanya semata siksaan,
pembalasan untuk seluruh keburukan yang dahulu gemar kukerjakan.
namun tidak,
Kau- yang sangat pantas melakukan itu- bersikap sebaliknya
mengampuni dan memberiku kesempatan kedua
memulai lagi dari semula.
Rabb semesta
andai saja pengatur alam ada selain-Mu
sungguh
mati-matian aku pertaruhkan diri ini semata,

hanya mengabdi-Mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAH, INI ARAHNYA KE MANA, YA?

MELAMBAT SAAT DUNIA BERGERAK CEPAT

Menemukan hakikat cinta dari Sang Pencinta