BAROMETER PRESTASI
Untuk beberapa minggu ini saya sedang dibuat pusing oleh makna
prestasi sesungguhnya. Semakin sering saya menyaksikan orang-orang hebat
disekitar saya, maka semakin rendah kepercayaan diri untuk bisa berprestasi
seperti mereka.
Seringkali saya bertanya-tanya, makna prestasi ini sebenarnya
bagaimana? apakah harus dibuktikan dengan medali kemenangan, rentetan
sertifikat, gelar akademik dengan IPK terbaik dan sebagainya. Lalu apa kabar
saya yang hanya bisa mencoba berkontribusi sedikit dalam ranah masyarakat.
mencoba sedikit menulis hasil pemikiran yang masih dangkal, mencoba membangun
komunitas yang masih tertatih, mencoba memulai bisnis walau modal sangat tipis.
Lantas berarti saya belum bisa memberikan prestasi yang semestinya kepada ibu
dan keluarga saya?
Sekitar seminggu lamanya pendapat itu saya pendam sampai begitu
“lengket” di alam bawah sadar. Pada akhirnya saya mencoba menemukan jawaban
sendiri atas kebingungan yang sebenarnya saya rasa sedikit melebih-lebihkan.
Ya. PRESTATIF DENGAN CARA SENDIRI.
Saya sangat suka dengan slogan “ sebaik-baik manusia ialah yang
bermanfaat bagi orang lain”. saya mengakui keterbatasan saya dalam dunia
akademik. tapi saya selalu “bandel” untuk meyakini bahwa setiap orang punya
kesempatan untuk menjadi bermanfaat bagi manusia lainnya. dengan caranya
sendiri, bukan dengan mengorbankan diri untuk mencapai taraf PRESTATIF versi
kebanyakan.
Detik ini saya merasa sedikit lega, percaya bahwa apa-apa yang
diniatkan untuk kebaikan umat tidak akan Allah kecewakan usaha dalam
menggapainya. Sing penting yakin. beberapa waktu kedepan mungkin saya
harus menutup telinga rapat-rapat. meluruskan tatap. tidak menoleh pada konsep
kesuksesan orang lain. agar apa? yaa semata-mata hanya ingin mencintai usaha
sendiri, bersyukur dengan keberadaan diri yang pasti satu-satunya versi yang
Allah hadirkan ke muka bumi.
untuk kamu, percaya ya. gak ada manusia lemah, bodoh, itu hanya
semacam konsep primitif yang berusaha dilahirkan oleh perasaan minder kita.
jangan mengukur diri sendiri dengan barometer orang lain. kita belum tahu kerja
keras mereka dibelakang layar. sangat tidak cocok membandingkan spotlight
mereka dengan kerja keras yang saat ini tengah kamu perjuangkan. pokok ikhlas,
semua yang dimulai karena Allah pasti akan Allah bimbing dan mudahkan
kedepannya
PERCAYA.... OK?
Komentar
Posting Komentar