Sebuah KANGEN

Ada kerinduan
Membuncah dari sudut paling dalam
Merindu kebersamaan.
Setiap yang dirasa hanya diadukan pada Dia.
Menangis dalam segukan air mata terasa nikmat.
Antara dahi dan sajadah begitu sering lekat.
Tak mau jauh jauh dari kalam-Nya
Apa apa hanya soal Dia
Sedih, kecewa, sempat memahat luka.
Selang menit saja sudah buru-buru ingat Dia
Lantas terbit lagi secercah tawa.

Rindu
Pada Dia yang tidak pernah pergi
Hanya saja si hina masih terus lari
Tak pernah tahu diri, apa sebenarnya yang dia cari?
Toh, ujung ujungnya juga mati, kembali.

Pemilik semesta
Jangan jangan Engkau kecewa
Atau sudah tak mau lagi ambil peduli, seterpuruk apa saya nanti.
Jangan jangan kau memilih senyap dari hati.
Jangan jangan saya benar-benar sendiri
Tak ada lagi syahdu iman dari-Mu menemani.
Pemilik semesta
Saya tak takut gelap dunia, saya berjanji akan bangkit mengejar cahaya
Peluk saya, sedalam-dalamnya
Rindu saya tumpah sudah
Saya mohon terimalah, setitik saja
Jangan berpaling ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYAH, INI ARAHNYA KE MANA, YA?

MELAMBAT SAAT DUNIA BERGERAK CEPAT

Menemukan hakikat cinta dari Sang Pencinta